" Kata yang paling indah adalah Ungkapan tulus dari hati. Komentar anda adalah satu buah bentuk apresiasi untuk memecut rasa semangat saya untuk terus merangkai kata * Jangan Lupa Komentar Yah * "

Minggu, 20 Oktober 2013

Kesempurnaan Hanya Milikmu

Dan angin pun mengantarkan kesejukannya..
Kesejukan itu..
Kala hati lapang akan ketenangan..
Kala pikiran bisa berpikir jernih..
Kala hati bisa memasrahkan semuanya pada sang pemilik Nya..
Ia yang menciptakan hati..
Ia pula yang akan menciptakan pasangan hati nya..
Seperti Ia menciptakan Adam, dengan sempurnanya ia hadirkan sang Hawa..
»»  READMORE...

Karuniakan Kami Kebahagiaan

Saat hati bertanya
Apakah mereka yang saat ini sudah berpasangan, bahagia?
Seandai nya mereka berbahagia..
Bahagiakan diri ini Tuhan, sebagai mana engkau membahagiakan mereka dan orang - orang yang kau karuniakan kebahagiaan..
Kebahagiaan yang akan membawa hamba mu ini dekat dengan rasa syukur..
Namun bila mereka tidak bahagia..
Bahagiakan mereka Tuhan..
Sampai hati mereka dipenuhi rasa syukur..
»»  READMORE...

Selasa, 01 Oktober 2013

Secercah Senyum mu Dikala Bumi Mulai Senja

Ibu dari dirimu aku yang dulu kecil, belajar duduk, merangkak, dan bicara..
Kemarin dikala ku remaja ku belajar mengenal sosok jati diri ini..
Kini setelah ku yang tumbuh dewasa aku pun banyak belajar darimu, keteguhan mu, mental juang mu, rasa keyakinan mu menjadi satu pesan suri tauladan bagiku..
Ibu..anak mu kini sudah tumbuh dewasa, namun tanpamu aku bukan apa - apa..
Terima kasih ibu walau diri ini belum bisa berbuat banyak untuk mu, namun do'a ku selalu menyertaimu.. Gembira sungguh gembira, melihat secercah senyum bahagia mu terpancar dikala bumi mulai senja..
»»  READMORE...

Jumat, 26 Juli 2013

Ramadhan kabulkan do'a ia..ia..dan..ia

Ramadhan
Boleh kutanya, apa benar di bulan penuh berkah ini do'a - do'a dikabulkan?

Bila benar, tolong..
Kabulkan lah do'a para saudara - saudara muslim hamba, yang sekarang sedang di jajah negaranya..
Kabulkan lah do'a para kiyai, yang mengharapkan kebaikan pada negeri ini..
Kabulkanlah do'a para ustad - ustadzah, yang tanpa pamrih mendidik santri - santri nya..
Kabulkanlah do'a para guru, yang mengabdi tanpa bayaran tinggi demi kemajuan anak didiknya..
Kabulkanlah do'a para ibu, yang telah membahayakan nyawa nya demi melahirkan anak tercinta nya..
Kabulkanlah do'a para muslimin walmuslimat, yang mendo'akan kebaikan sesama saudara muslim nya..



Aamiin Ya Robbala'lamin.
»»  READMORE...

Rabu, 10 Juli 2013

Kisah Bocah Misterius di Bulan Ramadhan


Beberapa menit tadi di hari ini saya menemukan sebuah postingan menarik dan menggugah bertajuk "Bocah Misterius". Karena itu saya merasa perlu mempublishnya lagi di Ramadhan ini, agar pesan nya tidak putus dan terus mengingatkan kita untuk menjadi pribadi yang mau terus menerus memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga melalui postingan ini bisa menjadi bahan muhasabah yang akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dibulan Ramadhan tahun ini dan disepanjang hari, minggu, bulan, tahun seterusnya .

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua.

Sungguh menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.


Seorang pengurus masjid mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.


Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap ba'da dzuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!


Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah. Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. "Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.


Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tangannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.


"Ada apa bapak melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.


"Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman dengan halus,"apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu.." Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak kecil itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi, dan tiba tiba berkata dengan lantang.


"Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua!

Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!
Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?
Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?
Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?
Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!
Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika adzan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?" Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.


"Ketahuilah pak.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tidak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru bapak dan orang-orang di sekeliling bapak lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?
Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?
Pak.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.
Pak.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!
Pak.., sadarkah Bapak akan ketidak abadian harta?
Sadarkah apa yang terjadi bila bapak dan orang-orang sekeliling bapak tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan, berlebihannya bapak dan orang-orang di sekeliling bapak bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat..
Tahukah Bapak akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?
Pak.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi.
Jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk setahun,
Jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak…."Entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya! Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang! Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur.


Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang, entah mau dipercaya orang atau tidak, ia ingin sekali menjelaskan hikmah perkataan bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.


( Sumber: http://situslakalaka.blogspot.com/2011/08/bocah-misterius-di-bulan-ramadhan.html )
»»  READMORE...

Rabu, 03 Juli 2013

Dikala Hujan

Guyuranmu akan hujan siang ini
Bukan hanya membuat bumi ini subur akan tanahnya
Namun menentramkan hati ini
Kala hujan turun, disitulah ada satu kegembiraan
Terbayang kisah disaat masih kecil
Begitu riang menyambutmu..penuh tawa..penuh kegembiraan
Namun dikala dewasa, hujan lah yang membuat kangen masa itu
Masa dimana, semua orang dewasa ingin merasakan hal itu lagi
Tertawa riang dibawah guyuran hujan
Tersenyum lebar dikala pelangi menampakan keindahannya
Sambil berkata
Umii.. Abii.. Ada pelangi
Kita pun tersenyum bersama :D

»»  READMORE...

Rabu, 12 Juni 2013

Pesan Dari Tamu Yang Tak Tau Darimana ?

Hari ini sore menjelang magrib rumah kami kedatangan tamu tak tau dari mana, sekilas seperti agak terbelakang mentalnya, sosok orang tua dengan pakaiannya yang lusuh tak bercelana agak beraroma tak sedap sih, dengan langkah goyahnya karena ia sudah tua ia pun menghampiri rumah, sang ibu dan keponakan ku pun ketakutan dengan penampilannya dan sang ibu pun menyuruhku untuk menghampirinya sambil memberikan sebuah celana mendiang ayah, sambil berkata : berikan ini kepadanya, dan kuhampirilah sosok orang tua itu, kutanyalah beliau, pa dari mana? tanyaku.. beliau menjawab dari jauh nak, dengan raut wajah yang bingung yang sangat jelas kulihat, terperangahlah saya ternyata beliau masih bisa diajak berkomunikasi walau dengan nada lemasnya, kulihat kakinya bergetar tubuhnya lemas seperti belum makan beberapa hari, seolah memberi isyarat ia tak mampu memakainya sendiri, tak lama beliau pun berkata : Nak tolong pakaikan..?  kupakai kan lah celananya, namun yang paling menyentuh hati adalah ketika ia meminta sebuah sarung untuk sembahyang.. subhanallah terenyuh rasanya hati ini mendengar permintaan beliau, disaat pada kondisi beliau seperti itu beliau masih mengingat Tuhan nya..AllahuAkbar, mendengar seperti itu kuhampiri sang ibu, dan sang ibu pun mengambil sarung mendiang ayah dan kuberikanlah kepadanya..adzan pun berkumandang dengan raut wajahnya yang masih bingung beliaupun pergi bergegas menuju surau yang kutunjukan kemana arahnya, selepas saya shalat magrib beliau pun menghampiri rumah kami kembali berniat untuk mengembalikan sarung nya, sudah pa itu buat bapa ambil saja sambil memberikan sepiring nasi dan air dari sang ibu, terimakasih nak..ucapnya sambil ia bergegas pergi yang tak tau pergi kemana.

       Dari kisah ini ada pelajaran yang bisa kita petik, sikap beliau perlu kita contoh dalam kondisi beliau seperti itu beliau masih mengingat Tuhannya, dan tentunya kita perlu bersyukur bahwasanya kita masih diberi nikmat berpakaian rapih, bisa makan setiap hari..Alhamdulillahirobbila'lamin, semoga sepenggal kisah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya diri ini yang masih perlu memperbaiki diri, bukan bermaksud untuk ria namun hanya ingin manyampaikan sedikit pesan didalamnya.. ^_^ Wallahua'lam Bissawab

12 Juni 2013
Sepenggal Cerita Dari Rumah Sederhana Kediaman Kami
»»  READMORE...

Minggu, 26 Mei 2013

KALAKAY GUPAY

Wilujeng angkat, deudeuh

Teu kedah ngumbar tibelat
Da ci soca moal saat-saat
Teu kedah ngumbar kawaas
Da ngangres mo laas-laas

Wilujeng angkat, deudeuh

Urang luaskeun ku ikhlas
Di jajapkeun ku sewu mamanis
Tanpa kecap pileuleuyan
Tanpa citangis marengan

Wilujeng angkat, deudeuh

Kantenan kalakay gupay
Nu ngebat lebah pengkolan
Heas-heas nurih ati, sakedapan
Ngalongkewang diri leungiteun puntangan
Hambar diri ilang tungkusan harepan
Sirna ilang mamanisna

Kantenan kecap papisah
Karaos mungkaskeun asih
Kantos nyeuit nurih ati, sungkan pisah
Uplek ngobrol sajajalan bari ngagugulung kangen
Wanci sareupna maju ka kulonkeun
Sora alon ngaharewos pileuleuyan

Wilujeng angkat, deudeuh

Mugia bagja marengan
Metik ati nu jadi panutan
Bari sabar ku papasten
Urang geus jadi nu lian

Wilujeng angkat, deudeuh

Karya Nano S
»»  READMORE...

Kamis, 16 Mei 2013

Perantara Cinta

Aku memang tak pandai bicara bila berada dihadapmu
Kata - kata seolah enggan hadir dalam fikiran ini
Namun hati bila di izinkan bicara
Mungkin hati sudah memaparkan semuanya
Perasaan ini
Kasih ini
Sayang ini
Pun ingin ikut bicara
Menebar kata - kata
Yang tak mampu diucap
Bibir dan lidah ini
Cukuplah seuntai kata ini yang menjadi perantara ku
Yang terukir melewati jemariku
Diatas sajadah yang berukirkan ayat - ayat cinta
Cinta
Jemariku ini hanya mampu mengetik kata demi kata cinta
Cinta
Kau sungguh begitu dalam artinya
Sampai kutakbisa menyelaminya
Walau ku berperisai nafas cinta yang membara

 

 

»»  READMORE...

Selasa, 07 Mei 2013

Hilang

Mata ini masih terjaga
Dengan pikiran yang masih terus terjaga
Terjaga di keheningan malam
Malam yang dingin
Yang penuh dengan bintang

Bintang

Kau dengar jeritan hati ini
Seolah hati ini belum bisa menerima


Menerima kenyataan
Bahwa Satu pecahan hati ku
Nyata nya memang telah hilang

Hilang terbawa bayang - bayang
Hilang terbawa angan - angan
»»  READMORE...

Minggu, 28 April 2013

Kamu? Sebagai Cinta, Teman, Dan Sahabat

Sendiri..
Seolah menjadi teman dalam keseharian
Keseharian yang ingin aku ubah
Menjadi keseharian yang penuh tawa dan gembira

Kamu ?
Aku butuh kamu
Yang setia dalam duka
Yang setia dalam canda

Tak lelah mendampingiku
Kala ku butuh kamu
Sebagai cinta, teman, dan sahabat

Kamu ?
Itu yang aku ingin ada dikamu 
»»  READMORE...

Sabtu, 27 April 2013

Aku Mencarimu ^_^


Cinta kau begitu indah untuk di dendangkan..
Apakah kau juga begitu indah bila kurasakan..?
Cinta kau misteri dalam kehidupan hamba..
Kapankah kau bisa untuk menjadi nyata..?
Cinta ber mil - mil aku mencarimu..
Dimanakah kau sembunyikan senyum manismu..?
Cinta bila nanti kita bertemu..
Aku ingin kau persembahkan cinta tulusmu..

Dari yang mencarimu..
Disini..disaat hujan turun meyejuki kalbuku :D
»»  READMORE...

Cieee Untuk Aku Seorang

Kamu..
Jika nanti kita bertemu..
Izinkan aku menatap wajahmu..
Jangan kau tertunduk malu dihadapanku..
Tunduk lah dikala kau menatap jalan langkahmu..
Jalan menuju keridhoan Tuhan mu..

Kamu..
Senyummu manis merah merekah..
Jangan kau sembunyikan dariku..
Persembahkanlah dengan menawan..
Hanya untuk aku seorang..

Cieee untuk aku seorang...hahaha :)


»»  READMORE...

Senin, 22 April 2013

Where Are You Dear ?

Ketika ku mengungkapkan ini
Ku duduk di alas lantai putih bertemankan si lappi
Dan ku bersenandung :

Cinta
Jika kau masih disimpan untukku
Simpanlah hatimu juga untukku
Jika hati merindukan saat itu
Rindukan pula saat kelak kita sudah sering bertemu
Seperti kita merasakan rindu saat ini

Where Are You Dear?


»»  READMORE...

Selasa, 16 April 2013

Bagiku beranjak dari keterpurukan butuh kekuatan untuk kembali mau mencoba, namun belum sempat ku jauh melangkah kamu sudah menghentikan langkahku dengan menabur duri dijalanku..
»»  READMORE...
Next Prev home